MODEL PEMBELAJARAN MELALUI INTERNET
A. Pengertian Internet
Internet
adalah jaringan komputer yang terhubung secara internasional dan tersebar di
seluruh dunia. Jaringan ini meliputi jutaan pesawat komputer yang terhubung
satu dengan yang lainnya dengan memanfaatkan jaringan telepon (baik kabel
maupun gelombang elektromagnetik).Jaringan jutaan komputer ini memungkinkan
berbagai aplikasi dilaksanakan antar komputer dalam jaringan internet dengan
dukungan software dan hardware yang dibutuhkan. Untuk bergabung dalam jaringan
ini, satu pihak ( dalam hal ini provider ) harus memiliki program aplikasi
serta bank data yang menyediakan informasi dan data yang dapat di akses oleh
pihak lain yang tergabung dalam internet.
Pengertian
internet itu sendiri adalah jaringan (Network) komputer terbesar di dunia.
Jaringan berarti kelompok komputer yang dihubungkan bersama, sehingga dapat
berbagi pakai informasi dan sumber daya (Shirky, 1995:2). Dalam internet
terkandung sejumlah standar untuk melewatkan informasi dari satu jaringan ke
jaringan lainnya, sehingga jaringan-jaringan di seluruh dunia dapat
berkomunikasi.
Sidharta
(1996) memberikan definisi yang sangat luas terhadap pengertian internet.
Internet adalah forum global pertama dan perpustakaan global pertama dimana
setiap pemakai dapat berpartisipasi dalam segala waktu. Karena internet
merupakan perpustakaan global, maka pemakai dapat memanfaatkannya sebagai
sumber belajar.
Secara
umum dapat dikatakan bahwa internet adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan saling hubungan antar jaringan-jaringan komputer yang sedemikian
rupa sehingga memungkinkan komputer-komputer itu berkomunikasi satu sama lain.
Diera
globalisasi, negara-negara diberbagai belahan dunia sudah tidak ada lagi batas
dalam mempeeroleh informasi. Dalam waktu yang sama di tempat berbeda dengan
jarak yang jauh sekalipun orang saling bertukar informasi dana berkomunikasi.
Kemajuan teknologi informasi ini tidak hanya dirasakan oleh dunia bisnis, akan
tetapi dunia pendidikan juga ikut merasakan manfaatnya. Perkembangan teknologi
informasi lebih terasa menfaatnya dengan hadirnya jaringan internet yang
memanfaatkan satelit sebagai media transformasi. Hadirnya internet sebagai
sumber informasi ini sangat memungkinkan seseorang untuk mencari dan menyebarkan
segala ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk penemuan penelitian keseluruh
dunia dengan mudah, cepat, dan murah, sehingga pertumbuhan ilmu pengetahuan dan
teknologi diharapkan dapat lebih cepat dan merata. Dengan demikian segala
informasi yang ada di internet dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Di
Indonesia pemanfaatan teknologi internet dimulai sekitar tahun 1995 ketika
IndoInternet membuka jasa layanan internet. Kemudian tahun 1997-an mulai
berkembang pesat. Namun harus diakui bahwa kini pemanfaatan teknologi ini masih
didominasi oleh lembaga seperti perbankan, perdagangan, media massa, atau
kalangan industri. Jika melihat potensinya, dalam waktu mendatang mungkin saja
lembaga pendidikan akan mendominasinya.
Pemanfatan
teknologi internet untuk pendidikan di Indonesia secara resmi dimulai sejak
dibentuknya telematika tahun 19961). Masih ditahun yang sama dibentuk Asian
Internet Interconnections Initiatives (www.ai3.itb.ac.id/indonesia). Jaringan
yang dikoordinir oleh ITB ini bertujuan untuk pengenalan dan pengembangan
teknologi internet untuk pendidikan dan riset, pengembangan backbone internet
pendidikan dan riset di kawasan Asia Pasific bersama-sama perguruan tinggi di
kawasan ASEAN dan Jepang, serta pengembangan informasi internet yang meliputi
aspek ilmu pengetahuan, teknologi, budaya, sosial, dan ekonomi. Hingga kini
sudah ada 21 lembaga pendidikan tinggi (negeri dan swasta), lembaga riset
nasional, serta intnasi terkait yang telah bergabung.
Seiring
perkembangan zaman, pemanfaatan internet untuk pendidikan di Indonesia
khususnya di perguruan tinggi terus berkembang. Misalnya tahun 2001 didirikan
universitas maya Indonesia Bangkit University Teledukasi (IBUTeledukasi)
bekerjasama dengan Universitas Tun Abdul Razak Malaysia, beberapa PT juga menawarkan
program on-line course misalnya (www.petra.ac.id). Universitas Terbuka
mengembangkan on-line tutorial (www.ut.ac.id/indonesia/tutorial.htm), Indonesia
Digital Library Network mengembangkan perpustakaan elektronik
(www.idln.itb.ac.id), dan lain-lain.
Pemanafaatan
internet untuk pendidikan ini tidak hanya untuk pendidikan jarak jauh, akan
tetapi juga dikembangkan dalam sistem pendidikan konvensional. Kini sudah
banyak lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang sudah mulai merintis
dan mengembangkan model pembelajaran berbasis internet dalam mendukung sistem
pendidikan konvensional. Namun suatu inovasi selalu saja menimbulkan pro dan
kontra. Yang pro dengan berbagai dalih meyakinkan akan manfaat kecanggihan
teknologi ini seperti;, memudahkan komunikasi, sumber informasi dunia,
memudahkan kerjasama, hiburan, berbelanja, dan kemudahan aktivitas lainnya.
Sebaliknya yang kontra menunjukan sisi negatifnya, antara lain: biaya relatif
besar dan mudahnya pengaruh budaya asing. Internet sebagai media baru ini juga
belum begitu familier dengan masyarakat, termasuk personil lembaga pendidikan.
Oleh karena itu sangat perlu terus dilakukan kajian, penelitian, dan pengembangan
model e-learning.
Agar
kita dapat mengoperasikan internet dengan baik, maka dibutuhkan perangkat keras
dan perangkat lunak yang memadahi. Perangkat keras adalah komponen-komponen
fisik yang membentuk suatu sistem komputer serta peralatan-peralatan lain yang
mendukung komputer untuk melakukan tugasnya. Perangkat keras tersebut berupa:
(1)satu unit komputer,
(2) modem,
(3) jaringan telepon,
(4) adanya sambungan dengan ISP (Internet Service Provider).
(2) modem,
(3) jaringan telepon,
(4) adanya sambungan dengan ISP (Internet Service Provider).
Sedangkan perangkat
lunak adalah program-program yang diperlukan untuk menjalankan perangkat keras
komputer. Perangkat lunak ini kita pilih sesuai dengan:
(1) kemampuan perangkat keras yang kita miliki,
(2) kelengkapan layanan yang diberikan,
(3) kemudahan dari perangkat itu untuk kita operasikan dalam (User Friendly).
B. Internet Sebagai Media Pendidikan
(1) kemampuan perangkat keras yang kita miliki,
(2) kelengkapan layanan yang diberikan,
(3) kemudahan dari perangkat itu untuk kita operasikan dalam (User Friendly).
B. Internet Sebagai Media Pendidikan
Internet
memiliki banyak fasilitas yang telah digunakan dalam berbagai bidang, seperti
militer, media massa, bisnis, dan juga untuk pendidikan. Fasilitas tersebut
antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List
(Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW). Di antara
banyak fasilitas tersebut menurut Onno W. Purbo (1997), “ada lima aplikasi
standar internet yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail,
Mailing List (milis), News group, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide
Web (WWW)”.
Electronic
mail (e-mail), mulai diperkenalkan tahun 1971 (http://www.livinginternet.com).
Fasilitas ini sering disebut sebagai surat elektronik, merupakan fasilitas yang
paling sederhana dan mudah digunakan. Dalam survei yang dilakukan sebuah
lembaga riset Amerika Serikat (Graphics, Visualization and Usability Center)
diketahui bahwa 84% responden memilih e-mail sebagai aplikasi terpenting
internet, lebih penting ketimbang web (http://www.gvu.gatech..edu/user_surveis/).
Mailing
List mulai diperkenalkan setelah e-mail yaitu sejak tahun 1972
(http://www.livinginternet.com). Ini merupakan salah satu fasilitas yang dapat
digunakan untuk membuat kelompok diskusi atau penyebaran informasi. Cara kerja
mailing list adalah pemilik email dapat bergabung dalam sebuah kelompok
diskusi, atau bertukar informasi yang tidak dapat diintervensi oleh orang di
luar kelompoknya. Komunikasi melalui fasilitas ini sama seperti e-mail bersifat
tidak langsung (asynchronous).
News
group adalah fasilitas internet yang dapat dilakukan untuk komunikasi antar dua
orang atau lebih secara serentak (waktu bersamaan) atau bersifat langsung
(synchronous). Bentuk pertemuan ini sering disebut sebagai konferensi, dengan
fasilitas video conferencing, atau text saja, atau bisa audio dengan
menggunakan fasilitas chat (IRC).
Melalui fasilitas File Transfer Protocol (FTC) ini orang dapat menstransfer data/file dari satu komputer ke internet (up-load) sehingga bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh pelosok dunia. Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil arsif/file dari situs internet ke dalam komputer pengguna (down-koad).
Melalui fasilitas File Transfer Protocol (FTC) ini orang dapat menstransfer data/file dari satu komputer ke internet (up-load) sehingga bisa diakses oleh pengguna internet di seluruh pelosok dunia. Di samping itu fasilitas ini dapat mengambil arsif/file dari situs internet ke dalam komputer pengguna (down-koad).
World
Wide Web atau sering disebut Web mulai diperkenalkan tahun 1990-an
(http://www.livinginternet.com). Fasilitas ini merupakan kumpulan dokumentasi
terbesar yang tersimpan dalam berbagai server yang terhubung menjadi suatu
jaringan (internet).
Dokumen
ini dikembangkan dalam format hypertext 2). dengan menggunakan Hypertext Markup
Language (HTML). Melalui format ini dimungkinkan terjadinya link dari satu
dokumen ke dokumen/bagian lain. Selain itu fasilitas ini bersifat multimedia,
yang terdiri dari kombinasi unsur teks, foto, grafika, audio, animasi, dan juga
video.Teknologi internet pada hakekatnya merupakan perkembangan dari teknologi
komunikasi generasi sebelumnya. Media seperti radio, televisi, video, multi
media, dan media lainnya telah digunakan dan dapat membantu meningkatkan mutu
pendidikan. Apalagi media internet yang memiliki sifat interaktif, bisa sebagai
media massa dan interpersonal, dan gudangnya sumber informasi dari berbagai
penjuru dunia, sangat dimungkinkan menjadi media pendidikan lebih unggul dari
generasi sebelumnya. Oleh karena itu Khoe Yao Tung (2000) mengatakan bahwa
setelah kehadiran guru dalam arti sebenarnya, internet akan menjadi suplemen
dan komplemen dalam menjadikan wakil guru yang mewakili sumber belajar yang
penting di dunia.
Dengan fasilitas yang
dimilikinya, internet menurut Onno W. Purbo (1998) paling tidak ada tiga hal
dampak positif penggunaan internet dalam pendidikan yaitu:
(a). Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara.
(b). Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.
(c). Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung
(a). Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata kuliah dimanapun di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara.
(b). Peserta didik dapat dengan mudah berguru pada para ahli di bidang yang diminatinya.
(c). Kuliah/belajar dapat dengan mudah diambil di berbagai penjuru dunia tanpa bergantung
pada
universitas/sekolah tempat si mahasiswa belajar. Di samping itu kini hadir
perpustakan internet yang lebih dinamis dan bisa digunakan di seluruh jagat
raya.
Pendapat ini hampir senada dengan Budi Rahardjo (2002). Menurutnya, manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi, akses kepada nara sumber, dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah. Akses kepada nara sumber bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik. Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.
Pendapat ini hampir senada dengan Budi Rahardjo (2002). Menurutnya, manfaat internet bagi pendidikan adalah dapat menjadi akses kepada sumber informasi, akses kepada nara sumber, dan sebagai media kerjasama. Akses kepada sumber informasi yaitu sebagai perpustakaan on-line, sumber literatur, akses hasil-hasil penelitian, dan akses kepada materi kuliah. Akses kepada nara sumber bisa dilakukan komunikasi tanpa harus bertemu secara fisik. Sedangkan sebagai media kerjasama internet bisa menjadi media untuk melakukan penelitian bersama atau membuat semacam makalah bersama.
Penelitian di Amerika
Serikat tentang pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi untuk keperluan
pendidikan diketahui memberikan dampak positif (Pavlik, 19963)). Studi lainya
dilakukan oleh Center for Applied Special Technology (CAST), “bahwa pemanfaatan
internet sebagai media pendidikan menunjukan positif terhadap hasil belajar
peserta didik4)”.
Internet sebagai media pendidikan memiliki banyak keunggulan,. Namun tentu saja memiliki kelemahan; seperti yang disampaikan oleh Budi Rahardjo (2002) adalah infrastruktur internet masih terbatas dan mahal, keterbatasan dana, dan budaya baca kita masih lemah. Di sinilah tantangan bagaimana mengembangkan model pembelajaran melalui internet.
C. Metode Pembelajaran Melalui Internet
Internet sebagai media pendidikan memiliki banyak keunggulan,. Namun tentu saja memiliki kelemahan; seperti yang disampaikan oleh Budi Rahardjo (2002) adalah infrastruktur internet masih terbatas dan mahal, keterbatasan dana, dan budaya baca kita masih lemah. Di sinilah tantangan bagaimana mengembangkan model pembelajaran melalui internet.
C. Metode Pembelajaran Melalui Internet
Pembelajaran berbasis
internet bagi siswa sekolah dasar sudah seharusnya mulai dikenalkan. Untuk itu
para guru hendaknya sudah tahu lebih dahulu tentang dunia internet sebelum
menerapkan pembelajaran tersebut pada siswa. Persiapan yang tak kalah
pentingnya yaitu sarana komputer. Tentu saja dalam hal ini hanya dapat
diterapkan di sekolah-sekolah yang mempunyai fasilitas komputer yang memadai.
Walaupun sebenarnya dapat juga diusahakan oleh sekolah yang tidak mempunyai
fasilitas komputer misalnya dengan mendatangi warnet sebagai patner dalam
pembelajaran tersebut.
Setelah semua perangkat
untuk pembelajaran siap, guru mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan
sumber belajar internet. Bagi siswa sekolah dasar tentu saja akses-akses yang
ringan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Disinilah
kepiawaian seorang guru ditampilkan dalam mendampingi, membimbing dan mengolah
metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.
Beberapa metode yang
dapat dilakukan oleh guru, diantaranya: diskusi, demonstrasi, problem solving,
inkuiri, dan descoveri. Guru memberikan topik tertentu pada siswa, kemudian
siswa mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan mencari (down
load) dari internet. Guru juga dapat memberikan tugas-tugas ringan yang
mengharuskan siswa mengakses dari internet, suatu misal dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia siswa dapat mencari karya puisi atau cerpen dari internet.
Siswa juga dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date yang
berkaitan dengan pengetahuan. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari suatu
peristiwa muthakir dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas, lalu siswa
menyusun laporan dari hasil diskusi tersebut.
Metode-metode tersebut
dapat dilakukan guru dengan model-model pembelajaran yang bervariasi sehingga
siswa semakin senang, tertarik untuk mempelajarinya sehingga proses
pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang bermakna. Dengan pembelajaran
berbasis internet diharapkan siswa akan terbiasa berpikir kritis dan mendorong
siswa untuk menjadi pembelajar otodidak. Siswa juga akan terbiasa mencari
berbagai informasi dari berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran ini juga
mendidik siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok kecil maupun
tim. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya yaitu dengan pembelajaran
berbasis internet pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, mampu meningkatkan
hasil belajar siswa, dengan demikian mutu pendidikan juga akan meningkat.
D. Model Pembelajaran Internet
D. Model Pembelajaran Internet
Ada
tiga sistem pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan sebagai
dasar pengembangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet,yaitu :
1). Web Course, 2). Web Centric Course, 3). Web Enhanced Course.
1. Web Course
1). Web Course, 2). Web Centric Course, 3). Web Enhanced Course.
1. Web Course
Web course adalah penggunaan internet untuk
keperluan pembelajaran,dimana seluruh bagian bahan
belajar,diskusi,konsultasi,penugasan,latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan
melalui internet.Siswa dan guru sepenuhnya terpisah,namun hubungan atau
komunikasi antara peserta didik dengan pengajar bisa dilakukan setiap
saat.Komunikasi lebih banyak dilakukan secara ansynchronous daripada secara
synchronous.Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka
baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian,karena semua proses
pembelajaran sepenuhnya menggunakan fasilitas internet seperti email,chat
rooms,bulletin board dan online conference.Selain itu sistem ini biasanya juga
dilengkapi dengan berbagai sumber belajar (digital),baik yang dikembangkan
sendiri maupun dengan menggunakan berbagai sumber belajar dengan jalan membuat
hubungan (link) keberbagai sumber belajar yang sudah tersedia pada
internet,seperti data base statistic berita dan informasi,e-book,perpustakaan
elektronik dan lain-lain.Bentuk pembelajaran model ini biasanya digunakan untuk
keperluan pendidikan jarak jauh (distance education/learning).Aplikasi bentuk
ini antara lain virtual campus/university ataupun lembaga pelatihan yang
menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bisa diikuti secara jarak jauh dan
setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2.
Web Centric Course
Sebagian
bahan belajar,diskusi,konsultasi,penugasan,dan latihan disampaikan melalui
internet,sedangkan ujian dan sebagian konsultasi,diskusi dan latihan dilakukan
secara tatap muka,walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan
tatap muka yang biasaya berupa tutorial,tetapi presentase tatap muka tetap
lebih kecil dibandingkan dengan presentase proses pembelajaran melalui
internet.
Bentuk ini memberikan makna bahwa kegiatan belajar bergeser kegiatan dikelas menjadi kegiatan melalui internet sama dengan bentuk web course,siswa dan guru sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka,baik di sekolah maupun di tempat-tempat yang telah ditentukan seperti di ruang perpustakaan,taman bacaan,ataupun di balai pertemuan.
Bentuk ini memberikan makna bahwa kegiatan belajar bergeser kegiatan dikelas menjadi kegiatan melalui internet sama dengan bentuk web course,siswa dan guru sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu yang telah ditetapkan mereka bertatap muka,baik di sekolah maupun di tempat-tempat yang telah ditentukan seperti di ruang perpustakaan,taman bacaan,ataupun di balai pertemuan.
Penerapan
bentuk ini sebagaimana telah dilakukan pada perguruan tinggi-perguruan tinggi
terkemuka yang menggunakan sistem belajar secara of campus.
3. Web Enhanced Course
3. Web Enhanced Course
Web
enhanced course merupakan pemanfaatan internet untuk pendidikan,untuk menunjang
peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas.Bentuk ini juga dikenal dengan
nama web lite course,karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka di
kelas.
Peranan
internet disini adalah untuk menyediakan sumber-sumber belajar yang sangat kaya
akan informasi dengan cara memberikan alamat-alamat atau membuat link ke
berbagai sumber belajar yang sesuai dan bisa diakses secara online,untuk meningkatkan
kuantitas dan memperluas kesempatan berkomunikasi antara pengajar dan peserta
didik secara timbal balik.Dialog atau komunikasi dua arah tersebut dimaksudkan
untuk keperluan berdiskusi,berkonsultasi,maupun untuk bekerja secara
kelompok.Berbeda dengan kedua bentuk sebelumnya,pada bentuk web enhanced course
ini presentase pembelajaran secara tatap muka,karena penggunaan internet adalah
hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka.Bentuk ini dapat
pula dikatakan sebagai langkah awal bagi institusi pendidikan yang akan
menyelenggarakn pembelajaran berbasis teknologi informasi,sebelum
menyelenggarakn pembelajaran dengan internet secara kompleks,seperti web
centric course ataupun web course.
Baik pada model ataupun web course,web centric course ataupun web enhanced course,terdapat beberapa komponen aktifitas seperti informasi,bahan belajar,pembelajaran ataupun komunikasi,penilaian bervariasi.Secara umum komponen aktifitas dan strukturnya dapat diterapkan dalam pengembangan pembelajaran melalui internet.
Baik pada model ataupun web course,web centric course ataupun web enhanced course,terdapat beberapa komponen aktifitas seperti informasi,bahan belajar,pembelajaran ataupun komunikasi,penilaian bervariasi.Secara umum komponen aktifitas dan strukturnya dapat diterapkan dalam pengembangan pembelajaran melalui internet.
E. Pengembangan Model Pembelajaran
Melalui Internet
Pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet,terlebih dahulu dilakukan pengkajian atas
seluruh unsur dan aspek sebagaimana telah diuraikan diatas,sehingga bisa
didapatkan pegangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pengembangan
sistem pembelajaran berbasis internet.Disamping itu juga diperlukan
pertimbangan dan penilaian atas beberapa hal yang tidak kalah pentingnya antara
lain :
1. Keuntungan
1. Keuntungan
Sejauh mana sistem pembelajaran berbasis
internet akan memberikan keuntungan bagi institusi,staf pengajar,pengelola,dan
terutama keuntungan yang akan diperoleh siswa dalam meningkatkan kualitas
mereka apabila dibandingkan dengan penyelenggaraan pembelajaran tetap muka
secara konvensional.
2. Biaya pengembangan
infrastruktur serta pengadaan peralatan sofware.
3. Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur,mengadakan peralatan serta sofware tidaklah sedikit.Untuk itu perlu dipertimbangkan hal-hal seperti,apakah akan membangun suatu jaringan secara penuh ataukah secara bertahap,apakah akan mengadakan peralatan yang sama sekali baru ataukah meng-upgrade yang sudah ada atau scound.Mesti diperhatikan bahwa sofwere yang asli bukan bajakan harganya relatif mahal.Untuk itu dipertimbangkan kemampuan menyediakan dana dalam setiap pengambilan keputusan.
3. Biaya yang diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur,mengadakan peralatan serta sofware tidaklah sedikit.Untuk itu perlu dipertimbangkan hal-hal seperti,apakah akan membangun suatu jaringan secara penuh ataukah secara bertahap,apakah akan mengadakan peralatan yang sama sekali baru ataukah meng-upgrade yang sudah ada atau scound.Mesti diperhatikan bahwa sofwere yang asli bukan bajakan harganya relatif mahal.Untuk itu dipertimbangkan kemampuan menyediakan dana dalam setiap pengambilan keputusan.
4. Biaya Operasional
dan Perawatan
Suatu sistem akan berjalan apabila
dikelola secara baik.Dengan demikian,sistem pembelajaran berbasis internet
ini,juga diperlukan biaya operasional dan perawatan yang tentunya tidak
sedikit.Biaya operasional,honor pengelolaan,biaya langganan ISP (Internet
Service Provider),biaya langganan saluran telepon tersendiri dan biaya pulsa
telepon apabila berkeinginan menggunakan dial-up.Sedangkan biaya perawatan termasuk
penggantian suku cadang yang mengalami kerusakan baik karena umur maupun
kesalahan prosedur pemakaian.Untuk menanggulangi biaya operasional dan
perawatan tersebut,dapat dilakukan dengan mendayagunakan sistem tersebut agar
mampu menghasilkan uang (income generating),antara lain dengan membuka warnet
untuk umum,mengadakan pelatihan-pelatihan dan lain-lain.
5. Sumberdaya Manusia
Untuk mengembangkan dan mengelola
jaringan dan sistem pembelajaran,diperlukan sejumlah sumberdaya manusia yang
memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi.Dalam hal ini termasuk guru-guru
yang harus memahami prinsip-prinsip pembelajaran melalui internet.Untuk
keperluan itu hendaknya dilakukan identifikasi dan kemudian dipersiapkan
tenaga-tenaga tersebut,apakah bisa dicukupi dari dalam ataukah harus merekrut
tenaga-tenaga baru.Untuk membekali tenaga-tenaga tersebut perlu diberikan
pelatihan,diperhitungkan lama waktu pelatihan,tempat pelatihan,cara pelatihan
agar bisa menghasilkan tenaga yang memiliki kualifikasi.
6. Siswa
6. Siswa
Yang tidak kalah pentingnya untuk
diperhatikan adalah mengetahui sejauh mana kesiapan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan menggunakan internet yang akan
diselenggarakan.Kalau internet merupakan sesuatu yang baru bagi sebagian besar
siswa,tentunya perlu dilakukan serangkaian upaya untuk mengkondisikan agar
mereka berpartisipasi secara aktif dalam sistem pembelajaran yang baru
tersebut.Ada hal yang tidak mudah untuk merubah kebiasaan mereka yang telah
terbiasa belajar secara tatap muka secara konvensional selama
bertahun-tahun,yang tentunya telah menjadi gaya belajar atau kebiasaan yang
sudah mendarah daging.
Berdasarkan kajian dan pertimbangan
sebagaimana telah dibahas diatas,kemudian sistem pembelajaran internet
dikembangkan melalui tiga cara pengembangan yaitu:
1) Menggunakan seperlunya fasilitas internet yang telah ada,seperti e-mail,IRC (Internet Relay Chat),word wide web,search engine,millis (milling list) dan FTP (File Transfer Protocol).
2) Menggunakan sofware pengembang program pembelajaran dengan internet yang dikenal dengan Web-Course Tools,yang diantaranya bisa didapatkan secara gratis ataupun bisa juga dengan membelinya.Ada beberapa vendor yang mengembangkan Web Course Tools seperti WebCT, Webfuse, TopClass dan lain-lain.
3) Mengembangkan sendiri program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan (tailor made),dengan menggunakan bahasa pemograman seperti ASP (Active Server Pages) dan lain-lain.Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan,misalnya pengembangan program pembelajaran dengan menggunakan fasilitas internet mempunyai kelebihan biayanya sangat murah dibandingkan yang lain,namun ada kekurangan yaitu dalam pengelolaan agak sulit karena sifatnya tidak terintegrasi.Sedangkan apabila menggunakan Web Course Tools atau pengembangan secara taillor-made biayanya jauh lebih mahal,namun memiliki kelebihannya yakni mudah dalam pengembangan dan pengelolaanya,lebih power full,dan sesuai dengan kebutuhan.Untuk memilih salah satu cara yang akan dipakai,ditentukan pada pertimbangan berdasarkan kajian terhadap berbagai hal seperti yang telah dibahas dibagian terdahulu tadi.Namun pada dasarnya mendayagunakan internet untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan adalah hal sangat layak untuk segera dilaksanakan secara luas di institusi-institusi penyelenggara pendidikan di Indonesia.
1) Menggunakan seperlunya fasilitas internet yang telah ada,seperti e-mail,IRC (Internet Relay Chat),word wide web,search engine,millis (milling list) dan FTP (File Transfer Protocol).
2) Menggunakan sofware pengembang program pembelajaran dengan internet yang dikenal dengan Web-Course Tools,yang diantaranya bisa didapatkan secara gratis ataupun bisa juga dengan membelinya.Ada beberapa vendor yang mengembangkan Web Course Tools seperti WebCT, Webfuse, TopClass dan lain-lain.
3) Mengembangkan sendiri program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan (tailor made),dengan menggunakan bahasa pemograman seperti ASP (Active Server Pages) dan lain-lain.Setiap cara memiliki kelebihan dan kekurangan,misalnya pengembangan program pembelajaran dengan menggunakan fasilitas internet mempunyai kelebihan biayanya sangat murah dibandingkan yang lain,namun ada kekurangan yaitu dalam pengelolaan agak sulit karena sifatnya tidak terintegrasi.Sedangkan apabila menggunakan Web Course Tools atau pengembangan secara taillor-made biayanya jauh lebih mahal,namun memiliki kelebihannya yakni mudah dalam pengembangan dan pengelolaanya,lebih power full,dan sesuai dengan kebutuhan.Untuk memilih salah satu cara yang akan dipakai,ditentukan pada pertimbangan berdasarkan kajian terhadap berbagai hal seperti yang telah dibahas dibagian terdahulu tadi.Namun pada dasarnya mendayagunakan internet untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan adalah hal sangat layak untuk segera dilaksanakan secara luas di institusi-institusi penyelenggara pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar